Halaman
33
Mobilitas Sosial
Bab III
Sumber gambar
: www.tempophoto.com
Mobilitas Sosial
•
Mobilitas Sosial
•
Konflik Sosial
•
Struktut Sosial
•
Masyarakat
Kata kunci
Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari dan
ingatlah beberapa kata kuncinya!
Tujuan Pembelajaran:
Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, maka kalian diharapkan dapat
mengidentifikasi berbagai hal tentang mobilitas sosial.
Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah peta
konsepnya!
Bentuk
Mobilitas Vertikal
Mobilitas
Horizontal
Mobilitas
Antargenerasi
Mobilitas
Geografis
dipengaruhi
Mobilitas Sosial
melalui
akibatnya
berupa
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat
Saluran Mobilitas Sosial
Dampak Mobilitas Sosial
Positif
Negatif
34
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Sumber:
www.bantul.go in
Gambar 3.1
Kenaikan pangkat atau jabatan merupakan mobilitas vertikal naik.
Kalian pernah melihat atau mendengar ada seorang anak dari keluarga
sederhana dapat menjadi seorang pengusaha sukses, memiliki beberapa
perusahaan atau menjadi pejabat penting. Semua itu merupakan bagian
dari mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Untuk mengetahui
lebih jauh tentang mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat, ikutilah
pembahasan dalam bab berikut ini dengan baik.
Mobilitas sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi di
dalam masyarakat karena proses adaptasi manusia terhadap lingkungan
sekitar sehingga memungkinkan manusia melakukan pergerakan sosial
atau pergeseran. Menurut para sosiolog, mobilitas sosial sangat penting
bagi terciptanya stabilitas dalam struktur sosial suatu masyarakat tertentu.
Apabila individu dalam masyarakat mempunyai kesempatan yang
seimbang untuk melangsungkan mobilitas sosial berarti struktur sosial dan
sistem lapisan sosialnya bersifat terbuka. Sebaliknya pada masyarakat yang
berkasta mobilitas sosial dapat dikatakan hampir tidak ada, meskipun tidak
secara mutlak tertutup sebab status atau kedudukan sosial indvidu sudah
ditentukan sejak kelahirannya. Secara konkrit, mobilitas sosial dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang perlu diperhatikan bahwa
kalangan birokrasi pemerintah memerlukan gambaran mobilitas sosial
suatu masyarakat sebagai suatu langkah untuk pengambilan kebijakan.
35
Mobilitas Sosial
A.
Mobilitas Sosial
1.
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kata sosial yang ada pada istilah mobilitas sosial untuk menekankan bahwa
istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau
sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Dengan
demikian mobilitas sosial disebut juga perpindahan sosial, gerak sosial, atau
gerakan sosial. Secara umum mobilitas sosial diartikan sebagai
perpindahan orang atau kelompok orang dari strata sosial yang satu ke
strata sosial y
ang lain. Tetapi mobilitas sosial tidak selalu diartikan sebagai
bentuk perpindahan dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi karena
mobilitas sosial sesungguhnya dapat berlangsung dalam dua arah.
Mobilitas sosial bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status
sosial dan penghasilan yang dialami individu atau seluruh anggota
masyarakat.
Perubahan dalam mobilitas sosial ditandai oleh struktur sosial yang
meliputi hubungan antar individu dalam kelompok dan antara individu
dengan kelompok. Baik mobilitas individu maupun kelompok sama-sama
memiliki dampak sosial. Keduanya membawa pengaruh bagi perubahan
struktur masyarakat yang bersangkutan. Mobilitas sosial berkaitan erat
dengan stratifikasi sosial karena mobilitas sosial merupakan gerak
perpindahan dari satu strata ke strata sosial yang lain.
Menurut Paul B. Horton (1999:102), mobilitas sosial adalah suatu gerak
perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah
dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball
Young dan Raymond W. Mack (1986:83), mobilitas sosial adalah suatu
gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur
organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan
antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan
kelompoknya.
Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas
sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih
bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang
paling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun
latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak
yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat
36
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam
status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena
lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat
yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit.
Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem
kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir
dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta
yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi,
meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi
kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak
sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.
2.
Jenis-jenis Mobilitas Sosial
a.
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami
seseorang atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda. Dalam
mobilitas vertikal terjadi perpindahan status yang tidak sederajat dan dapat
dibedakan menjadi perpindahan naik ataupun turun dari strata satu ke
strata yang lain. Mobilitas vertikal yang naik disebut
social climbing
(
upward mobility
) misalnya seorang staf karyawan yang dipromosikan
atasan untuk menjadi kepala sub bagian.
Adapun mobilitas sosial yang
turun disebut
social sinking
(
downward mobility
), misalnya seorang manajer
keuangan melakukan kesalahan fatal dalam menuliskan laporan keuangan
perusahaan, maka ia diturunkan menjadi staf keuangan.
Mobilitas vertikal naik memiliki dua bentuk, yaitu:
1)
Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih
tinggi, dimana status itu telah tersedia, misalnya seorang guru menjadi
kepala sekolah.
2)
Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan
sosial yang sudah ada, misalnya karena ketrampilan dan keahlian
yang dimiliki maka suatu perusahaan tertentu mampu menyaingi
perusahaan lama yang terlebih dahulu terkenal.
Sedangkan mobilitas vertikal turun memiliki dua bentuk, yaitu:
1)
Turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah, misalnya
karena pensiun maka seorang direktur bank berubah menjadi rakyat
biasa.
37
Mobilitas Sosial
2)
Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa suatu
disintegrasi dalam kelompok sebagai suatu kesatuan, misalnya
lembaga yang terkena kasus korupsi akan memiliki derajat sosial yang
rendah.
Mudah tidaknya seseorang melakukan mobilitas vertikal salah satunya
ditentukan oleh kekakuan dan keluwesan struktur sosial dimana orang itu
hidup. Mereka yang memiliki bekal pendidikan yang tinggi dan hidup di
lingkungan masyarakat yang menghargai profesionalisme besar
kemungkinan akan lebih mudah menembus batas-batas pelapisan sosial
dan naik ke kedudukan lebih tinggi sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya. Sebaliknya setinggi apapun tingkat pendidikan seseorang
tetapi bila ia hidup pada suatu lingkungan masyarakat yang masih kuat
nilai-nilai primordialisme dan sistem hubungan koneksi maka kecil
kemungkinan orang tersebut akan bisa lancar jenjang karirnya dalam
bekerja.
Secara umum, prinsip-prinsip dalam mobilitas vertikal yang perlu
diperhatikan adalah:
1)
Hampir tidak ada masyarakat yang sifat sistem pelapisan sosialnya
secara mutlak tertutup sekalipun itu pada masyarakat yang berkasta.
Misalnya, di India, seorang kasta Brahmana apabila melakukan
kesalahan besar dapat dikeluarkan dari kastanya dan turun menjadi
kasta yang lebih rendah.
2)
Betapa pun terbukanya sistem lapisan sosial dalam suatu masyarakat
tidak mungkin gerak sosial vertikal dapat dilakukan sebebas-bebasnya,
sedikit banyak akan ada hambatan-hambatan.
3)
Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat
tidaklah ada setiap masyarakat mempunyai ciri tersendiri bagi gerak
sosialnya.
4)
Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi,
politik serta pekerjaan adalah berbeda-beda.
5)
Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial
vertikal yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik dan pekerjaan
tidak ada kecenderungan yang kontinum perihal bertambah atau
berkurangnya laju gerak sosial. Hal ini berlaku bagi suatu Negara,
lembaga sosial yang besar dan juga bagi sejarah manusia.
38
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Sumber:
www.a11.ugm.ic.id
Gambar 3.2
Mobilitas sosial horizontal dapat terjadi karena
adanya bencana alam
b.
Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dalam mobilitas
horizontal terjadi perpindahan yang sederajat tidak terjadi perubahan
derajat kedudukan seseorang atau sekelompok orang. Ciri utama mobilitas
horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami
perubahan. Mobilitas horizontal sangat diperlukan untuk penyegaran
peningkatan daya hasil dan daya guna sehingga perananya dapat lebih
efektif dan efisien. Mobilitas horizontal tidak menimbulkan pengaruh
terhadap tinggi-rendahnya status atau kedudukan sosial seseorang. Selain
itu mobilitas horizontal dapat terjadi karena terpaksa ataupun sukarela.
Contoh mobilitas horizontal antara lain, perpindahan penduduk karena
bencana alam direlokasi ke daerah transmigrasi, atau migrasi yang
dilakukan penduduk desa ke kota untuk mencari pekerjaan karena di desa
sudah tidak ada pekerjaan lagi.
c.
Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau
lebih. P
ada mobilitas ini yang menjadi landasan adalah status ekonomi
dan terjadi di lembaga keluarga. Jenis mobilitas ini yang sering terjadi di
dalam masyarakat. Jika seorang yang mempunyai kecerdasan maupun
kepintaran, maka orang tersebut dapat naik statusnya dan sebaliknya.
Mobilitas ini dibagi menjadi dua, yaitu:
39
Mobilitas Sosial
1)
Mobilitas Intergenerasi
Merupakan perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa
generasi. Mobilitas intergenerasi terdiri dari 2 bentuk yaitu mobilitas
intergenerasi yang naik dan mobilitas intergenerasi yang turun. Misalnya,
bapaknya adalah seorang direktur bank sedangkan anaknya hanya
menjadi staf karyawan bank.
2)
Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu
kelompok generasi yang sama. Misalnya, adiknya seorang kepala sekolah
sedangkan kakaknya hanya menjadi guru.
d.
Mobilitas Geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu
daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas
geografis terjadi akibat keadaan daerah tempat tinggal suatu masyarakat
tidak kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat
yang merasa termarginalkan akhirnya melakukan gerak sosial untuk
mencari yang memberikan suasana pemenuhan hidup secara memuaskan.
T
etapi, bentuk mobilitas demikian akan menimbulkan masalah-masalah
sosial di daerah yang dituju. Diantara masalah tersebut adalah
kependudukan, kriminalitas, serta tempat tinggal.
B.
Cara Melakukan Mobilitas Sosial
1.
Cara Melakukan Mobilitas Sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial
adalah sebagai berikut:
a.
Peningkatan penghasilan
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis,
melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini
akan mempengaruhi peningkatan status di dalam masyarakat status itu
nantinya akan menambah peran yang dimiliki oleh individu tersebut.
Contohnya seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan
prestasiny
a diberikan kenaikan pangkat menjadi manajer, sehingga tingkat
pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan
naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia
memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai
rendahan.
40
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
b.
Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan
melalui perkawinan. T
etapi dalam perkawinan tidak hanya mengubah
individu menjadi individu yang berstatus ekonomi tinggi, bahkan akan
menciptakan status baru yaitu individu menjadi bapak atau pemimpin
dalam lembaga keluarga. Dengan adanya status baru tersebut maka
individu akan bertambah peranannya didalam masyarakat.
Contohnya seorang wanita yang berasal dari keluarga sangat
sederhana m
enikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di
masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
c.
Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat
tinggal dari tempat tinggal y
ang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau
dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih
megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki
tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat,
hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
d.
Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha
menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah
laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan
hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya.
Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang
diinginkanny
a. Agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai
orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu bertingkah laku seperti
orang dari kelas yang lebih tinggi. Jika bertemu dengan kelompoknya,
dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
e.
Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi
sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama
yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi. Mobilitas ini biasanya
terjadi pada masy
arakat feodal dan masyarakat militer. Perubahan nama
terjadi seiring dengan kenaikan pangkat
Contohnya di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang
memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "
kang
" di
depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja
41
Mobilitas Sosial
sebutan dan namanya berubah sesuai dengan kedudukannya yang baru
seperti "
Raden
"
2.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
a.
Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena
adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Contohnya,
kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas.
Demikian juga perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
b.
Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat mem-
buktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya,
perkembangan kota, transmigrasi, bertambah, dan berkurangnya
penduduk.
c.
Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang membatasi
komunikasi antarstrata yang bera-
neka ragam memperkokoh garis
pembatas di antara strata yang ada
dalam pertukaran pengetahuan dan
pengalaman di antara mereka dan
akan mengahalangi mobilitas sosial.
Sebaliknya, pendidikan dan komu-
nikasi yang bebas serta efektif akan
memudarkan semua batas garis dari
strata sosial dan merangsang
mobilitas sekaligus menerobos
rintangan yang menghadang.
d.
Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh
tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi
dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas akan menjadi kuat dan
memudahkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena
spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu
anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati
status tersebut.
Dinamika Sosial
Sistem pelapisan dalam masyarakat,
merupakan gejala yang sekaligus dapat
memecahkan persoalan yang dihadapi
masyarakat yaitu penempatan individu
dalam struktur sosial dan mendorongnya
agar melaksanakan kewajiban yang sesuai
dengan kedudukan serta peranannya. Hal
tersebut merupakan pendorong agar
masyarakat bergerak sesuai dengan
fungsinya. Jelas bahwa kedudukan dan
peranan yang dianggap tinggi oleh setiap
masyarakat adalah kedudukan dan
peranan yang dianggap penting serta
memerlukan kemampuan dan latihan yang
maksimal.
Sumber:
Sosiologi suatu pengantar, Soerjono
Soekanto: 1982
42
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
3.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Adapun faktor yang menghambat mobilitas sosial antara lain:
a.
Perbedaan rasial, seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu,
dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan
kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-
sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut
Apharteid.
b.
Agama, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.
c.
Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi
mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu
organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga
hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.
d.
Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk
berkembang dan mencapai status sosial tertentu.
Contohnya "A" memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya
karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak
memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
e.
Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh
terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-
kesempatan untuk meningkatkan status sosialya.
4.
Saluran-saluran Mobilitas Sosial
a.
Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan
untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut
kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada negara
karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan
mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan
pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan
masyarakat rendah.
b.
Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial
seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan agama seperti
ustad, pendeta, biksu dan lain lain.
c.
Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran
yang konkrit dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai
social
elevator
(perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke
43
Mobilitas Sosial
kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada
setiap orang untuk mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi.
Contohnya seseorang yang
menempuh pendidikan hingga
jenjang yang tingi, misalnya
perguruan tinggi. Setelah lulus ia
memiliki pengetahuan dagang dan
menggunakan pengetahuannya itu
untuk berusaha, sehingga ia
berhasil menjadi pedagang yang
sukses, yang otomatis telah me-
ningkatkan status sosial sebelum-
nya.
d.
Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan
anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan
yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
e.
Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi (seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-
lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar
prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi
akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah
akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah
akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
f.
Organisasi keahlian
Orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan/
keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi
daripada pengguna biasa.
g.
Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seorang yang
menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati
karena pengaruh pasangannya.
Sumber:
Tempo, 28 September 2003
Gambar 3.3
Upacara wisuda menjadi
simbol mobilitas dalam lembaga pendidikan.
44
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
h.
Organisasi Keolahragaan
Melalui organisasi ini seseorang dapat meningkatkan statusnya ke
strata yang lebih tinggi.
Secara umum, cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial
dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:
1
)
Askripsi, cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan.
Misalnya gelar kebangsawanan
2)
Prestasi, cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu
dengan usaha sendiri. Cara inilah yang sekarang banyak ditempuh
orang untuk mencapai status yang lebih tinggi.
C.
Dampak Mobilitas Sosial
Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-
konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-
konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat
berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam
masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas. Menurut Horton dan
Hunt, ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal
yaitu:
1.
Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas
menurun.
2.
Ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang
meningkat.
3.
Keretakan hubungan antar anggota kelompok primer yang semula
karena seseorang berpindah status yang lebih tinggi atau ke status
yang lebih rendah.
Mobilitas sosial membawa dampak, baik dampak negatif maupun
dampak positif.
1.
Dampak negatif
Apabila pada masyarakat terjadi mobilitas yang kurang harmonis
akan timbul benturan-benturan nilai dan kepentingan sehingga
kemungkinan timbul konflik.
a.
Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-
ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam
lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial.
Apabila terjadi perbedaan
45
Mobilitas Sosial
kepentingan antara kelas-kelas sosial
yang ada di masyarakat dalam
mobilitas sosial maka akan muncul
konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang
menuntuk kenaikan upah, menggam-
barkan konflik antara kelas buruh
dengan pengusaha.
b.
Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyatakat terdapat
pula kelompok sosial yang beraneka
ragam. Di antaranya kelompok sosial
berdasarkan ideologi, profesi, agama,
suku, dan ras. Bila salah satu kelompok
berusaha untuk menguasai kelompok
lain atau terjadi pemaksaan, maka
timbul konflik.
Contoh: tawuran pelajar
, perang antarkampung.
c.
Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang
mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin
mengadakan perubahan. Misa
lnya
pergaulan bebas yang saat ini banyak
dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-
nilai yang dianut generasi tua.
d.
Penyesuaian kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan
lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik
itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian
kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian
kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling
menghargai. P
enyesuaian semacam ini disebut Akomodasi.
e.
Berkurangnya Solidaritas kelompok
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam
kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil seseorang yang
mengalami mobilitas vertikal dan horizontal. Hal ini dilakukan agar
mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu
Sumber:
www.kompas.com
Gambar 3.4
Demonstrasi di daerah
menjadi sumber konflik.
46
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
menjalangkan fungsi-fungsinya. Keadaan inilah yang menyebabkan
orang-orang yang pindah ke lapisan yang baru akan berkurang
solidaritasnya terhadap kelas sosial yang lama.
2.
Dampak positif
Dampak positif dari mobilitas sosial adalah sebagai berikut.
a.
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk
maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan
ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar
dapat naik ke strata atas.
Contohnya seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar
mendapatkan kekayaan di masa depan.
b.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial
masyarakat ke arah yang lebih baik.
Contohnya Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih
cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas.
Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang
pendidikan.
Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologi sosial yaitu:
a.
Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang
mengalami mobilitas menurun.
b.
Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya
(
post power syndrome
).
c.
Mengalami frustasi atau putus asa dan rasa malu bagi orang-orang
yang ingin naik ke lapisan atas tetapi tidak dapat mencapainya.
Rangkuman
1.
Mobilitas Sosial adalah perpindahan orang atau kelompok orang
dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain.
2.
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka
karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata.
3.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial yaitu mobilitas vertikal, mobilitas
horisontal, mobilitas antargenerasi, mobilitas intergenerasi,
mobilitas intragenerasi, dan mobilitas geografis.
47
Mobilitas Sosial
4.
Cara melakukan mobilitas sosial yaitu melalui perubahan standar
hidup, perkawinan, perubahan tempat tinggal, perubahan
tingkah laku, dan perubahan nama.
5.
Dampak mobilitas sosial ada dua yaitu negatif dan positif. Dampak
negatif meliputi timbulnya konflik, dan berkurangnya solidaritas
kelompok. Dampak positif mendorong untuk berprestasi.
Uji Kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf
a
,
b
,
c
,
d
, atau
e
!
1.
Usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai status sosial lebih
tinggi melalui dua cara yaitu ... .
a.
mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal
b.
prestasi dan prestise
c.
askripsi dan prestasi
d.
nilai dan norma sosial
e.
belajar dan bekerja
2.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang
satu ke strata yang lainnya, menurut ... .
a.
Paul B Horton
b.
Kimball Young
c.
Raymond W. Mack
d.
Peter Berger
e.
Horton dan Hunt
3.
Diantara konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal
yaitu ... .
a.
kecemasan penurunan status bila terjadi mobilitas menurun
b.
timbulnya konflik sosial antar masyarakat
c.
disintegrasi bangsa
d.
fenomena sosial dan masalah sosial
e.
stratifikasi sosial
48
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
4.
Perpindahan masyarakat antara dua generasi atau lebih disebut
mobilitas ... .
a.
antargenerasi
b.
intergenerasi
c.
intragenerasi
d.
generasi penerus
e.
vertikal
5.
Dibawah ini yang termasuk dari faktor penghambat terjadinya
mobilitas sosial dalam masyarakat adalah ... .
a.
perubahan kondisi sosial
b.
terjadinya sosial movement
c.
komunikasi yang bebas
d.
perbedaan kelas rasial
e.
pembagian kerja
6.
Termasuk dalam cara-cara orang untuk melakukan mobilitas
sosial adalah ... .
a.
pendidikan
b.
perkawinan
c.
perubahan organisasi sosial
d.
perubahan agama
e.
pembagian kerja yang efektif
7.
Terjadinya perpindahan yang sederajat tidak terjadi perubahan
derajat kedudukan seseorang atau sekelompok orang, disebut
mobilitas ... .
a.
vertikal
b.
horizontal
c.
menurun
d.
sejajar
e.
menaik
8.
Saluran mobilitas sosial yang paling konkret dan efektif untuk
meningkatkan mobilitas sosial secara vertikal ke atas adalah ... .
a.
angkatan bersenjata
b.
lembaga pendidikan
c.
organisasi ekonomi
d.
perkawinan
e.
partai politik
49
Mobilitas Sosial
9.
Di bawah ini yang termasuk faktor pendorong terjadinya
mobilitas sosial dalam masyarakat adalah ... .
a.
perbedaan kelas rasial
b.
komunikasi yang bebas
c.
agama
d.
diskriminasi kelas
e.
perbedaan gender
10. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa suatu
disintegrasi dalam kelompok sebagai suatu kesatuan, misalnya
lembaga yang terkena kasus korupsi akan memiliki derajat sosial
yang rendah termasuk dalam mobilitas ... .
a.
horizontal menurun
b.
horizontal menaik
c.
vertikal menurun
d.
vertikal menaik
e.
vertikal horisontal
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban
yang singkat dan jelas!
1.
Menurut kalian apa saja cara-cara orang melakukan mobilitas
sosial
2.
Berikan pendapat kalian, mengapa mobilitas sosial yang terjadi
tidak selalu mendatangkan kemajuan secara pribadi bagi orang
tersebut
3.
Sebutkan jenis mobilitas sosial secara vertikal
4.
Identifikasikan dampak negatif dari mobilitas sosial
5.
Sebutkan dampak positif terjadinya mobilitas sosial menurut
pendapat kalian!
50
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Latihan Soal-soal Semester Gasal
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf
a, b, c, d,
atau
e
!
1.
Diferensiasi masyarakat Indonesia berdasarkan suku bangsa
ditandai dengan keanekaragaman ....
a.
agama, budaya, dan adat istiadat
b.
adat istiadat, bahasa, dan sistem sosial
c.
asal usul, ciri-ciri fisik, dan agama
d.
asal usul, tempat tinggal, dan budaya
e.
budaya, kesenian, dan pandangan hidup
2.
Salah satu wujud kemajemukan masyarakat Indonesia adalah
beranekaragamnya suku bangsa. Oleh karena itu, kerukunan
antar suku bangsa harus dipelihara. Jika tidak, kemajemukan
suku bangsa akan menjadi....
a.
pendorong integrasi
b.
pemicu konflik
c.
penghambat akulturasi
d.
penghambat disintegrasi
e.
pendorong inovasi
3.
Pelapisan sosial di masyarakat terjadi karena ....
a.
sifat keaslian keanggotaan di dalam kerabat pimpinan
masyarakat
b.
distribusi hak-hak istimewa yang objektif
c.
mudah atau sulitnya bertukar kedudukan
d.
adanya sesuatu yang dihargai oleh masyarakat
e.
adanya sesuatu yang berharga mahal di masyarakat
4.
Salah satu fungsi stratifikasi sosial adalah mengkategorikan
manusia dalam tingkatan yang berbeda-beda dengan tujan untuk
....
a.
menciptakan masyarakat yang dinamis
b.
menumbuhkan saling menghargai
c.
menciptakan pola hubungan yang permanen
d.
membina kerukunan antar golongan masyarakat
e.
memudahkan manusia dalam interaksi sosialnya
51
Latihan Soal-soal Semester Gasal
5.
Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin dalam masyarakat
tradisional lebih cenderung pada ....
a.
unsur sosial
b.
sistem sosial
c.
struktur sosial
d.
dinamika sosial
e.
stratifikasi sosial
6.
Bagi masyarakat Indonesia, agama merupakan salah satu unsur
diferensiasi sosial,
bukan
stratifikasi sosial, sebab ....
a.
semua agama pada prinsipnya, baik dan benar
b.
semua agam berasal dari sumber yang sama
c.
perbedaan agama hanya bentuk ajarannya
d.
secara hukum kedudukan setiap agama sama.
e.
setiap individu berhak memilih salah satu agama
7.
Besarnya diferensiasi sosial suatu masyarakat cenderung
memudahkan terjadinya konflik, sebab ....
a.
sulit mencari kata sepakat bagi semua anggota masyarakat
b.
persaingan selalu terjadi dalam setiap unsur kehidupan
c.
keinginan tiap individu atau kelompok sangat bervariasi
d.
benturan kepentingan dalam unsur kehidupan mudah terjadi
e.
rasa persatuan dan kesatuan antar individu atau kelompok
sulit dibina.
8.
Konflik soaial dapat terjadi diantara kelompok-kelompok yang
dulunya belum pernah berintegrasi secara intensif misalnya antara
....
a.
transmigran dengan penduduk asli setempat
b.
seorang guru dengan murid baru
c.
sahabat yang sudah lama tak pernah berjumpa
d.
pengembara dengan binatang buas di hutan
e.
kelompok yang anggotanya telah lama berinteraksi
9.
Usaha manusia untuk meredakan suatu pertikaian atau konflik
dalam rangka mencapai kestabilan disebut ....
a.
adjusment
b.
maldjusment
c.
akomodasi
d.
kerja sama
e.
ketertiban sosial
52
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
10. Saluran mobilitas sosial yang hampir tiap manusia menjalani,
yaitu ....
a.
lembaga agama
b.
lembaga ekonom
c.
organisasi pemerintah
d.
militer
e.
perkawinan
11. Seorang wanita statusnya naik setelah menjadi selir seorang sultan
atau raja. Saluran mobilitas sosial pada contoh kasus tersebut
adalah ....
a.
perkawinan
b.
kehormatan
c.
kekeluargaan
d.
kekerbatan
e.
keagamaan
12. Mobilitas sosial tidak akan terjadi pada masyarakat yang
menganut sistem tertutup meskipun tidak secara mutlak tertutup.
Hal ini bisa dilihat pada masyarakat ....
a.
demokrasi
b.
liberal
c.
parlementer
d.
berkasta
e.
presidensial
13. Mobilitas sosial akan berdampak positip bagi kehidupan
masyarakat apabila ....
a.
bersedia menerima perubahan salah satu individu atau
kelompok
b.
memberikan kesempatan kepada pihak lain yang ingin maju
c.
antarindividu atau kelompok saling menyesuaikan diri
d.
tidak peduli tehadap pihak yang melakukan mobilitas sosial
e.
pihak-pihak yang terkait memegang prinsip masing-masing
14. Seorang kepala sekolah dicurigai berbuat korupsi seragam siswa
baru oleh pimpinan setempat, ia kemudian dipindahkan jadi guru
di luar pulau Jawa. Hal ini merupakan contoh dari ....
a.
mobilitas vertikal turun
b.
mobilitas vertikal naik
c.
intergenerasi turun
d.
mobilisasi horisontal
e.
intragenerasi turun
53
Latihan Soal-soal Semester Gasal
15. Seorang anak penjual koran, karena kecerdasannya ia mampu
menyelesaikan sekolahnya sampai di perguruan tinggi. Ini
merupakan contoh dari mobilitas sosial yang didorong oleh ....
a.
keadaan ekonomi
b.
status sosial
c.
situasi politik
d.
keturunan
e.
perkawinan
16. Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang
satu ke strata yang lainnya. Merupakan pengertian mobilitas sosial
menurut pendapat ... .
a.
Paul B. Horton
b.
Kimball Young
c.
Raymond W. Mack
d.
Soerjono Soekanto
e.
Selo Soemardjan
17. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat ... .
a.
tradisional
b.
tertutup
c.
terbuka
d.
terbelakang
e.
pedalaman
18. Perpindahan penduduk karena bencana alam dan direlokasi ke
daerah transmigrasi merupakan contoh ... .
a.
mobilitas vertikal
b.
mobilitas antargenerasi
c.
mobilitas horizontal
d.
mobilitas geografis
e.
mobilitas antardesa
19. Berikut ini adalah faktor-faktor penghambat terjadinya mobilitas
sosial,
kecuali
... .
a.
perubahan kondisi sosial
b.
ekspansi teritorial
c.
komunikasi yang bebas
d.
pembagian kerja
e.
kemiskinan
54
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
20. Seseorang yang meraih gelar sarjana dapat naik status sosial.
Berarti ia melakukan mobilitas sosial melalui saluran ... .
a.
lembaga pendidikan
b.
lembaga keagamaan
c.
organisasi ekonomi
d.
organisasi keolahragaan
e.
organisasi sosial
B. Jawablah soal-soal beriut ini dengan singkat dan tepat!
1.
Menurut kalian faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
terjadinya pelapisan sosial?
2.
Sebutkan faktor pendorong mobilitas sosial!
3.
Kemukakan pendapat kalian, mengapa Indonesia sangat rawan
dengan ancaman disintegrasi nasional?
4.
Coba berikanlah soslusi untuk mengatasi konflik sosial yang sering
terjadi akhir-akhir ini!
5.
Amati lingkungan sosial tempat tinggal kalian, kemudian
identifikasikanlah jenis-jenis mobilitas sosial yang terjadi dalam
masyarakat tersebut!